Menurut sejarahnya, bakpia berasal dari Cina dan memiliki nama asli tou luk pia, yang artinya kue berisi daging. Setelah masuk ke Indonesia, khususnya Yogyakarta, kue ini kemudian mengalami adaptasi dan penyesuaian, baik nama, bentuk, maupun rasa. Camilan yang semula hanya dikenal di kawasan Pecinan, yaitu perkampungan yang dihuni warga Tionghoa, kemudian juga disukai oleh warga kampung-kampung lain di kota Jogja. Camilan khas Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta ini terbuat dari tepung geplek yaitu singkong yang dikeringkan lalu ditumbuk. Kemudian rasa-rasa dari bakpia dikembangkan menjadi cokelat, keju, kumbu hijau, dan kumbu hitam (wikipedia). Bakpia yang dihasilkan kemudian dipasarkan dengan cara dijajakan ke rumah ke rumah. Baim Wong bersama Teddy Wijaya melakukan kegiatan blusukan langsung ke rumah Ibu Kadmi untuk melihat kondisi tempat tinggalnya yang sudah tidak layak huni. Tim Produksi Tulus Asih Group dibantu beberapa warga setempat dan anggota TNI bergotong-royong merenovasi rumah Ibu Kadmi. Ibu Kadmi, nenek berusia sekitar 80 tahun hidup seorang diri dalam rumah sepetak yang sudah tidak layak huni. Seperti halnya bakpia tanpa bahan pengawet lainnya, bakpia ini dapat bertahan sekitar 4-5 hari di ruangan dengan suhu regular.
Kue pia ini setelah three hari masih enak, kulitnya masih lembut walau sudah 2 hari disimpan di kulkas pada wadah plastik yang tertutup rapat. Varian Keju awet 7 hari bakpia. Jenis-jenis bakpia yang dijual di tokonya hanya bakpia basah, namun memiliki bermacam-macam varian rasa. Tak hanya itu, Yogyakarta juga memiliki kekayaan kuliner yang wajib dinikmati saat berkunjung ke sini. Yogyakarta dikenal sebagai kota yang memiliki kekayaan sejarah dan budaya, hingga sebutan Kota Budaya pun layak disandangnya. Meskipun dikenal sebagai makanan khas Yogyakarta, sebetulnya bakpia bukan murni berasal dari kota gudeg tersebut. Selanjutnya ambil adonan sebanyak satu sendok teh, lalu bulatkan adonan calon isi ku bakpia tersebut. Bagi adonan sesuai ukuran bakpia yang diinginkan, beri isian kacang hijau, tutup dan rapikan. Keduanya bisa dibuat dengan bermacam-macam isi, seperti kacang hijau, cokelat, keju, dan sebagainya. Untuk kue pia yang dibuat kali ini, isiannya kacang merah. Kue pia atau bakpia termasuk salah satu masakan yang populer dari Tionghoa yang dulunya berisi daging babi. Karena bukan dalam rangka memberi buah tangan, kali ini saya sengaja membeli bakpia dari brand yang bukan juara satu. Jika JJH-lovers mengunjungi Yogyakarta, dan bermaksud membeli oleh-oleh untuk kerabat, maka salah satu yang terlintas adalah Bakpia Pathok.
Jika anda ingin merasakan perpaduan antara keju dan coklat, anda dapat membeli bakpia dengan kulit dan rasa yang berbeda. Bakpia Pathok 145 (Ibu Sri Astuti Jogja) merupakan salah satu pusat jajanan khas jogja Bakpia Pathok dengan aneka pilihan rasa. Nah bagi Anda yang saat ini penasaran dengan rasa kue bakpia tersebut, Anda tidak perlu datang ke Jogja untuk menikmatinya. Bakpia adalah kue yang terbuat dari campuran kacang hijau yang dibungkus kulit yang terbuat dari tepung, lalu dipanggang. Bakpia sebenarnya sudah ada sejak jaman dahulu kala, dan sampai saat ini variasi nya sudah banyak, mulai dari bakpia isi kacang ijo, bakpia isi parutan kelapa, bakpia ubi ungu, dan masih banyak lagi. Lalu bakpia Pathok mana yang enak, dari hasil survey yang paling terkenal adalah Bakpia Pathok 25 dan 75. Nomor-nomor ini sebenarnya adalah nomor rumah si pembuatnya. Itulah sebabnya, bakpia yang terkenal hingga saat ini adalah bakpia pathok. Selain gudeg, bakpia pathok juga dikenal sebagai jajanan khas Yogya yang sering dijadikan buah tangan para wisatawan.
Oleh oleh khas Jogja tak hanya Bakpia, masih banyak kuliner lainnya yang bisa kamu jadikan buah tangan untuk dibawa pulang seperti cokelat monggo, buah salak, gudeg hingga dagadu Jogja. Oleh oleh khas Jogja ini dapat kamu beli sebagai buah tangan bagi sanak keluarga di rumah, kerabat juga rekan kerja. Outlet ini juga memiliki jam buka lebih lama yaitu pukul 06.00 pagi sampai 22.00 malam, jadi anda dapat beli bakpia dengan lebih leluasa berbelanja tanpa khawatir toko tutup. Buka dari pagi jam 07.30 sampe 20.30 malam. Bakpia tersebut berasal dari daerah Pathok yang terletak di Yogyakarta. Setelah itu ambil sejumput adonan tersebut dan bentuk sebesar kelereng buat sampai adonannya hingga habis. Merek dagang yang digunakan pun unik, yaitu dengan menggunakan nomor rumah tempat bakpia tersebut diproduksi. Merek ini tertulis pada kotak kemasan bakpia, sehingga kini dikenal bakpia dengan merek berupa angka, dan bukan nama. Nama Pathok sendiri berasal dari nama kampung yang sekarang dinamakan Jl AIP II KS Tubun. Entah siapa yang pertama kali mempopulerkan namanya menjadi bakpia, yang jelas nama itulah yang kemudian dikenal hingga saat ini. Ada juga yang agak lembab kulitnya sehingga tidak rapuh seperti yang pertama (bakpia basah). Bakpia basah juga ada yang adonannya seperti adonan roti, jadi menggunakan ragi instan.
0 komentar:
Posting Komentar